Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Banyuwangi menggelar acara ngopi bareng petani dalam momentum peringatan hari tani nasional ke-64. Minggu (24/09/2024).
Peringatan hari tani merupakan momentum refleksi atas kesejahteraan para petani serta bentuk terima kasih kepada para petani, atas dedikasi dan konstribusi selama ini dalam memenuhi kebutuhan pangan dan ketahanan pangan.
Acara yang bertemakan “petani berdaulat, indonesia hebat” ini digelar di aula yayasan bany adam purwoharjo dan dihadiri oleh perwakilan dari dinas pertanian dan pangan Bpk. Bambang Dj, serta perwakilan dari beberapa kelompok tani yang ada di Banyuwangi.
Bambang Dj, perwakilan dari Dinas Pertanian dan Pangan menyampaikan bahwa permasalahan dan isu strategis yang dirasakan petani hari tani ada tiga permasalahan. diantaranya, perubahan iklim, kurangnya minat milenial di bidang pertanian dan kelangkaan pupuk subsidi.
Tiga faktor penyebab perubuhan disektor pertanian diantaranya, perubahan iklim, kurangnya minat milenial dalam sektor pertanian dan langkanya pupuk subsidi, tiga hal ini merupakan faktor dan permasalahan yang dihadapi para petani hari ini, ungkap bambang.
Perubahan iklim yang tidak dapat ditebak dan menyebabkan pemanasan global yang diakibatkan gas emisi rumah kaca, gas dan batu bara serta deforestasi lahan perhutanan dapat menimbulkan bencana dan dapat mempengaruhi hasil pertanian ”, ungkap Bambang
Selain itu kurangnya minat milenial dikarenakan harga hasil panen yang fluktuatif dan kelangkaan pupuk subsidi yang menyebabkan keresahan para petani”, imbuhnya.
M.Haddadalwi Nasyafiallah ketua cabang PMII Banyuwangi juga menyampaikan, “bahwa Indonesia merupakan negara agragria, dimana penduduknya banyak yang bekerja di sektor pertanian, namun negara tidak mampu dalam mencukupi kebutuhan para petani”, ungkap Nasa.
Indonesia juga mengalami darurat iklim, akan tetapi deforestasi hutan dan praktik alih fungsi lahan produktif menjadi lahan industri sering dilakukan, sehingga menyebabkan penyempitan lahan produksi dan berkurangnya hasil pertanian”, sambungnya.
Nasa juga menilai Bahwa Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu lumbung pangan di jawa timur. Namun masih banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam sektor pertanian di Kabupaten Banyuwangi. Diantaranya, yakni permasalahan alih fungsi lahan produktif menjadi lahan industri dan kelangkaan pupuk subsidi.
dalam pengawasan pendistribusian pupuk subsidi tidak adanya upaya pemberian hukuman bagi mafia pupuk subsidi serta tidak adanya perlindungan hukum bagi petani.
“Banyuwangi sebagai salah satu kabupaten yang menjadi lumbung pangan di jawa timur harus lebih memperhatikan nasib dan kesejahteraan para petani nya”, tegas Nasa.